Eter banyak digunakan sebagai pelarut dan zat anestetik (obat bius). Dalam dunia kesehatan, obat bius atau bisa dikenal dengan dietil eter digunakan dengan tujuan untuk membuat area tubuh tertentu mati rasa, misalnya saat operasi. Dietil eter memilii rumus kimia (C2H5)2O.
Link Video:https://youtu.be/ZIEe5MTUNvw
Menit ke : 1.27 - 2.10
Bagaimana mekanisme kerja eter yang digunakan sebagai anastesi umum seperti yang telah dijelaskan?
ReplyDeleteEter digunakan pada anestesi umum, mekanisme bekerjanya adalah sebagai berikut:
Deletesetelah eter disuntikkan pada tubuh pasien akan merambat sampai ke foramen, maka pasien akan merasakan terjadinya parestesia pada daerah distribusi saraf infraorbital, setelah itu tusukkan jarum di sebelah laterosuperior foramen, dan sementara jarum bergerak maju ke arah foramen tambahkan obat anestesi. Dengan terjadinya parestesia menunjukkan bahwa pasien mulai kehilangan kesadarannya. Jika eter yang disuntikkan telah menguap semua, maka pasien akan sadar kembali.
Berdasarkan penjelasan di video, saya ingin bertanya bagaimana standar anastesi yang baik? dan juga apakah senyawa eter termasuk kedalam standar anastesi yang baik?
ReplyDeleteStandar anestesi hirup yang baik adalah dapat mempengaruhi beberapa saraf, mudah melarut di dalam darah dan jaringan, tidak mumdah terbakar, tidak meracuni tubuh pasien, tidak terlalu berbau dan tidak menimbulkan efek samping pusing dan mual. Senyawa dietil eter yang dalam perdagangan hanya disebut eter saja, merupakan senyawa terbaik untuk anestesi total/umum.
DeleteMengapa titik didih senyawa eter lebih rendah dibandingkan dengan senyawa alkohol yang memikiki atom C yang sama?
ReplyDeleteRendahnya titik didih eter karena tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul eter yang lain, tetapi dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Eter tidak bereaksi dengan asam encer, basa encer maupun dengan senyawa oksidator/reduktor biasa.
ReplyDelete